Dalam industri pelayaran, performa kapal tak hanya ditentukan oleh mesin dan desain kapal, tapi juga oleh kebersihan lambung kapal. Lambung yang kotor karena teritip, lumut, dan organisme laut lainnya dikenal sebagai biofouling bisa menyebabkan gesekan lebih tinggi saat kapal melaju. Akibatnya? Kapal melambat, konsumsi bahan bakar naik, dan biaya operasional membengkak.
Solusinya adalah rutin melakukan hull cleaning alias pembersihan lambung kapal. Tapi jangan sembarangan pilih jasa hull cleaning. Salah memilih penyedia layanan bisa menyebabkan kerusakan cat anti-fouling, membahayakan lingkungan laut, hingga merugikan secara finansial.
Nah, agar Anda tidak salah langkah, artikel ini akan membahas tips memilih jasa hull cleaning yang profesional dan aman, serta merekomendasikan layanan tepercaya seperti SCM Underwaterwork yang sudah berpengalaman menangani berbagai jenis kapal di pelabuhan-pelabuhan besar Indonesia.
Mengapa Hull Cleaning Itu Penting?
Hull cleaning bukan sekadar “membersihkan kapal”. Manfaatnya jauh lebih besar, antara lain:
- Menghemat konsumsi bahan bakar hingga 15–20%
- Memperpanjang umur cat anti-fouling dan struktur kapal
- Meningkatkan kecepatan dan efisiensi pelayaran
- Memenuhi standar lingkungan internasional (IMO Biofouling Guidelines)
- Mencegah penyebaran spesies laut invasif
Oleh karena itu, pembersihan lambung kapal sebaiknya dilakukan secara berkala—biasanya setiap 3–6 bulan tergantung rute, kondisi laut, dan jenis kapal.
Tantangan dalam Pembersihan Lambung Kapal
Pekerjaan hull cleaning tidak bisa dianggap remeh. Ini bukan seperti mencuci mobil. Ada banyak tantangan di lapangan:
- Visibilitas rendah di bawah laut
- Arus air yang kuat
- Kondisi biofouling yang berbeda-beda
- Risiko merusak lapisan pelindung kapal
- Potensi pencemaran laut jika tidak ditangani dengan benar
Karena itu, sangat penting memilih penyedia jasa yang berpengalaman, bersertifikasi, dan menggunakan peralatan modern.
7 Tips Memilih Jasa Hull Cleaning Profesional dan Aman
1. Cek Sertifikasi dan Legalitas
Pastikan perusahaan memiliki izin resmi untuk melakukan pekerjaan bawah air. Penyedia jasa yang profesional biasanya memiliki sertifikat dari badan klasifikasi kapal (seperti BKI, ABS, Lloyd’s, dll) serta izin kerja di pelabuhan.
2. Perhatikan Metode dan Teknologi yang Digunakan
Ada dua metode utama dalam hull cleaning:
- Manual: Dilakukan oleh penyelam dengan sikat atau alat mekanik
- Robotic: Menggunakan perangkat ROV (Remotely Operated Vehicle) atau sistem brush cart
Robotic cleaning biasanya lebih presisi dan aman untuk lingkungan karena dilengkapi sistem penyedot limbah biofouling.
3. Pastikan Tim Penyelam Bersertifikat
Jika Anda memilih metode manual, pastikan tim penyelamnya memiliki sertifikasi penyelaman komersial dan pelatihan khusus hull cleaning.
4. Tanyakan Layanan Tambahan
Layanan profesional umumnya mencakup:
- Dokumentasi visual (foto/video sebelum dan sesudah)
- Laporan hasil kerja
- Rekomendasi perawatan lanjutan
- Sistem vakum untuk menangkap limbah
Layanan ini penting untuk audit internal atau inspeksi pelabuhan.
5. Pilih yang Ramah Lingkungan
Jasa hull cleaning yang baik akan mengelola limbah biofouling secara bertanggung jawab, bukan langsung membuangnya ke laut. Ini bukan hanya soal kepatuhan, tapi juga menjaga reputasi Anda sebagai pemilik kapal.
6. Perhatikan Reputasi dan Pengalaman
Cek portofolio dan testimoni klien sebelumnya. Penyedia jasa yang sudah menangani kapal besar, tanker, atau kapal internasional umumnya lebih teruji.
7. Transparansi Harga
Hindari perusahaan yang memberi harga terlalu murah tapi tidak menjelaskan rinciannya. Perusahaan profesional akan menjelaskan komponen biaya: luas lambung, metode, lokasi pelabuhan, dan tingkat kekotoran.
SCM Underwaterwork: Solusi Terbaik untuk Hull Cleaning Anda
Jika Anda mencari jasa hull cleaning yang memenuhi semua kriteria di atas, SCM Underwaterwork adalah pilihan yang sangat tepat. Perusahaan ini telah menjadi mitra kepercayaan berbagai pelayaran, pemilik kapal niaga, ferry, dan instansi pemerintah dalam pekerjaan bawah laut.
Keunggulan SCM Underwaterwork:
Teknologi Terkini
Menggunakan sistem robotic hull cleaning dengan penyedot limbah yang ramah lingkungan serta ROV untuk inspeksi tambahan.
Tim Ahli Bersertifikat
SCM memiliki tim penyelam profesional yang telah mengikuti pelatihan teknis, safety diving, dan pemeliharaan kapal.
Dokumentasi Lengkap
Laporan hasil kerja lengkap dengan dokumentasi visual siap Anda gunakan untuk klasifikasi, audit, maupun inspeksi pelabuhan.
Cakupan Layanan Luas
Melayani pelabuhan utama di Indonesia seperti Tanjung Priok, Batam, Surabaya, Makassar, Balikpapan, dan Belawan.
Harga Kompetitif & Konsultasi Gratis
SCM menyediakan estimasi harga awal tanpa biaya tersembunyi, serta konsultasi gratis untuk menentukan metode paling sesuai dengan kondisi kapal Anda.
Kapan Waktu Terbaik untuk Hull Cleaning?
Idealnya, hull cleaning dilakukan:
- Setiap 3–6 bulan sekali
- Setelah melewati perairan tropis (cepat memunculkan biofouling)
- Sebelum inspeksi atau sertifikasi kapal
- Saat kapal dalam masa stand-by atau docking pendek
Dengan jadwal yang tepat, Anda bisa menghemat bahan bakar, memperpanjang umur cat, dan menghindari penalti pelabuhan karena lambung yang kotor.
Performa Armada Dimulai dari Bawah
Tidak ada yang menyangkal bahwa mesin kapal itu penting. Tapi jangan lupakan: kebersihan lambung kapal adalah fondasi performa pelayaran. Jika Anda ingin kapal Anda efisien, cepat, dan lolos inspeksi pelabuhan dengan mulus, maka hull cleaning harus menjadi prioritas.
Dengan SCM Underwaterwork, Anda mendapatkan lebih dari sekadar layanan pembersihan. Anda mendapatkan solusi profesional, teknologi canggih, dan dukungan penuh untuk menjaga kapal Anda tetap optimal.
Ingin tahu estimasi biaya dan jadwal terbaik untuk kapal Anda?
Hubungi tim SCM Underwaterwork sekarang dan dapatkan konsultasi gratis serta layanan terbaik di kelasnya.