Mengisi bahan bakar kapal laut mungkin terdengar seperti hal yang sederhana, tapi sebenarnya ada banyak faktor yang menentukan berapa lama proses ini berlangsung. Tidak seperti mobil yang hanya butuh beberapa menit di pom bensin, kapal laut bisa memakan waktu lebih lama—bahkan hingga berjam-jam atau berhari-hari!

Jadi, apa saja yang mempengaruhi durasi pengisian bahan bakar kapal? Yuk, kita bahas lebih dalam!

1. Kapasitas Tangki Kapal

Salah satu faktor utama yang menentukan durasi pengisian bahan bakar adalah kapasitas tangki kapal. Kapal laut memiliki ukuran yang beragam, mulai dari kapal kecil seperti kapal pesiar pribadi hingga kapal tanker raksasa yang mengangkut minyak atau kargo.

  • Kapal kecil, seperti kapal pesiar atau kapal patroli, biasanya memiliki kapasitas tangki bahan bakar sekitar 1.000–10.000 liter, sehingga pengisiannya bisa berlangsung hanya dalam beberapa menit hingga satu jam.
  • Kapal kargo besar atau kapal tanker bisa memiliki tangki bahan bakar dengan kapasitas ratusan ribu hingga jutaan liter, yang berarti proses pengisian bisa memakan waktu beberapa jam hingga lebih dari satu hari.

Semakin besar kapasitas tangki kapal, semakin lama pula waktu yang dibutuhkan untuk mengisinya.

2. Jenis Bahan Bakar yang Digunakan

Tidak semua kapal menggunakan jenis bahan bakar yang sama. Ada beberapa jenis bahan bakar yang umum digunakan dalam dunia pelayaran, seperti:

  • Marine Diesel Oil (MDO) – Digunakan oleh kapal kecil dan kapal penumpang. Proses pengisiannya relatif cepat.
  • Heavy Fuel Oil (HFO) – Digunakan oleh kapal besar, seperti kapal tanker dan kapal kargo. Bahan bakar ini lebih kental dan membutuhkan proses pemanasan sebelum dipompa, sehingga pengisiannya bisa lebih lama.
  • Liquefied Natural Gas (LNG) – Dipakai oleh kapal modern yang lebih ramah lingkungan. Pengisian LNG memerlukan penanganan khusus dan bisa memakan waktu lebih lama dibanding bahan bakar konvensional.

Semakin kompleks sifat bahan bakar yang digunakan, semakin lama waktu pengisian yang dibutuhkan.

3. Kecepatan Pompa Pengisian

Kecepatan pompa bahan bakar juga sangat menentukan durasi pengisian kapal.

  • Pompa berdaya tinggi di fasilitas bunkering (pengisian bahan bakar kapal) bisa mengalirkan ratusan hingga ribuan liter bahan bakar per menit.
  • Kapal kecil yang mengisi bahan bakar di pelabuhan umum mungkin hanya memiliki akses ke pompa dengan kecepatan aliran yang lebih kecil, sehingga prosesnya lebih lama.
  • Beberapa kapal besar menggunakan multi-pompa untuk mempercepat proses, tetapi tetap harus hati-hati agar tekanan bahan bakar tidak menyebabkan kebocoran atau masalah lainnya.

Biasanya, kecepatan pengisian bahan bakar diatur agar tidak terlalu cepat untuk menghindari risiko kebakaran atau tumpahan bahan bakar.

4. Prosedur Keamanan yang Harus Dipatuhi

Mengisi bahan bakar kapal bukan hanya soal menyambungkan selang dan mulai memompa. Ada banyak prosedur keamanan yang harus dipatuhi, yang bisa mempengaruhi durasi proses.

  • Pemeriksaan awal – Sebelum pengisian dimulai, kru kapal dan operator bunkering harus melakukan inspeksi keamanan, memastikan bahwa tidak ada kebocoran atau potensi bahaya.
  • Koordinasi dengan pelabuhan – Beberapa pelabuhan memiliki aturan ketat terkait pengisian bahan bakar, seperti waktu yang diperbolehkan atau persyaratan dokumentasi.
  • Pengendalian emisi dan tumpahan – Beberapa bahan bakar, terutama LNG, membutuhkan sistem khusus untuk mencegah emisi atau kebocoran, yang bisa memperpanjang waktu pengisian.

Semua langkah ini memastikan bahwa proses bunkering berjalan dengan aman, meskipun membutuhkan waktu lebih lama.

5. Lokasi dan Fasilitas Pengisian Bahan Bakar

Tempat kapal mengisi bahan bakar juga berpengaruh terhadap durasi pengisian.

  • Pelabuhan besar dengan fasilitas modern biasanya memiliki sistem pengisian bahan bakar yang lebih efisien dengan pompa berkecepatan tinggi.
  • Pelabuhan kecil atau daerah terpencil mungkin memiliki keterbatasan infrastruktur, sehingga pengisian bahan bakar bisa lebih lambat.
  • Bunkering di tengah laut (offshore bunkering) biasanya dilakukan oleh kapal tanker yang mentransfer bahan bakar ke kapal lainnya. Proses ini bisa lebih lama dibandingkan pengisian di pelabuhan karena dilakukan di perairan terbuka yang rentan terhadap kondisi cuaca buruk.

6. Kondisi Cuaca dan Gelombang Laut

Jika kapal mengisi bahan bakar di laut lepas atau di pelabuhan dengan kondisi cuaca buruk, maka prosesnya bisa menjadi lebih lama.

  • Gelombang tinggi atau angin kencang bisa membuat proses bunkering lebih sulit dan berisiko, sehingga kapal mungkin harus menunggu hingga cuaca membaik.
  • Hujan lebat atau badai bisa menunda pengisian bahan bakar karena risiko kecelakaan atau tumpahan bahan bakar lebih tinggi.

Dalam beberapa kasus, kapal bahkan harus berlabuh lebih lama hingga kondisi cuaca memungkinkan pengisian yang aman.

Berapa Lama Sebenarnya Waktu yang Dibutuhkan?

Durasi pengisian bahan bakar kapal bisa sangat bervariasi tergantung pada faktor-faktor yang telah kita bahas. Namun, sebagai gambaran umum:

  • Kapal kecil (seperti kapal pesiar atau kapal patroli) biasanya hanya butuh waktu 30 menit hingga 2 jam.
  • Kapal kargo ukuran sedang bisa membutuhkan waktu 3 hingga 8 jam.
  • Kapal tanker besar atau kapal pesiar raksasa mungkin membutuhkan waktu 12 jam hingga lebih dari 24 jam, tergantung kapasitas dan metode pengisian.

Semakin besar kapal dan semakin kompleks prosesnya, semakin lama waktu yang dibutuhkan. Oleh karena itu, operator kapal harus merencanakan pengisian bahan bakar dengan baik agar tidak mengganggu jadwal operasional.

Untuk jasa inspeksi kapal laut terpercaya dan jasa hull cleaning kapal laut, hubungi SCM Indonesia.