Dalam beberapa tahun terakhir, isu lingkungan di industri pelayaran semakin menjadi sorotan. Salah satu fokus utama adalah upaya menurunkan emisi karbon dari kapal laut, terutama sejak diberlakukannya regulasi dari Organisasi Maritim Internasional (IMO) yang menargetkan pengurangan intensitas emisi karbon hingga 40% pada tahun 2030.

Salah satu strategi yang terbukti efektif, hemat biaya, dan relatif mudah dilakukan adalah melakukan hull cleaning secara berkala. Meskipun terdengar sederhana, pembersihan lambung kapal (hull) ternyata memiliki dampak besar terhadap performa kapal dan emisi yang dihasilkan.

Lalu, bagaimana sebenarnya proses hull cleaning bisa membantu mengurangi emisi? Artikel ini akan mengupas secara lengkap logika di baliknya, manfaat praktisnya bagi armada Anda, dan mengapa Anda sebaiknya mempercayakan pekerjaan ini pada penyedia jasa profesional seperti SCM Underwaterwork.

Apa Itu Emisi Kapal dan Kenapa Harus Dikurangi?

Emisi kapal berasal dari pembakaran bahan bakar fosil oleh mesin utama maupun mesin bantu kapal. Gas buang ini mengandung karbon dioksida (CO₂), nitrogen oksida (NOₓ), sulfur oksida (SOₓ), dan partikel lain yang berbahaya bagi atmosfer dan kesehatan manusia.

Kenapa ini menjadi perhatian besar?

  • Kontribusi signifikan terhadap perubahan iklim
  • Peningkatan tekanan regulasi dari negara dan pelabuhan
  • Tuntutan pasar untuk logistik yang lebih hijau
  • Efisiensi biaya bahan bakar yang terus naik

Maka dari itu, semua operator pelayaran dituntut untuk mencari cara agar mengurangi konsumsi bahan bakar dan emisi tanpa mengorbankan kecepatan dan ketepatan jadwal.

Biofouling: Musuh Diam-diam di Lambung Kapal

Saat kapal melintasi laut, bagian bawahnya lambung kapal secara alami akan dihinggapi organisme laut seperti teritip, alga, lumut, dan bakteri, atau yang disebut sebagai biofouling. Jika tidak dibersihkan secara rutin, biofouling ini bisa menebal dan menyebabkan beberapa dampak serius:

  • Meningkatkan gesekan antara lambung dan air laut
  • Membuat kapal berjalan lebih lambat
  • Meningkatkan konsumsi bahan bakar hingga 20–40%
  • Meningkatkan emisi karbon secara langsung

Menurut studi dari IMO, kapal dengan tingkat biofouling tinggi bisa menghasilkan emisi CO₂ tambahan hingga 250 ton per tahun. Jumlah yang sangat besar jika dikalikan dengan jumlah armada aktif di seluruh dunia.

Bagaimana Hull Cleaning Membantu Mengurangi Emisi?

Hull cleaning atau pembersihan lambung kapal dilakukan untuk menghilangkan biofouling dari permukaan bawah air kapal. Proses ini bisa dilakukan dengan metode manual oleh penyelam atau secara otomatis menggunakan robot (ROV/brush cart). Berikut adalah bagaimana hull cleaning secara langsung berdampak terhadap penurunan emisi:

1. Mengurangi Hambatan Air

Permukaan kapal yang bersih akan meluncur lebih mulus di air. Ini secara langsung menurunkan resistensi hidrodinamik, yang artinya mesin tidak perlu bekerja lebih keras—bahan bakar lebih hemat.

2. Meningkatkan Efisiensi Bahan Bakar

Dengan mesin bekerja lebih ringan, konsumsi bahan bakar turun. Penurunan konsumsi ini otomatis menurunkan jumlah gas rumah kaca yang dilepaskan.

3. Menjaga Kinerja Mesin Tetap Optimal

Kapal yang bergerak lambat akibat biofouling sering kali membuat operator “mengegas” lebih kencang, yang memperparah konsumsi bahan bakar dan emisi. Hull cleaning mencegah situasi ini terjadi.

4. Mendukung Kepatuhan Regulasi

Kapal yang rutin melakukan hull cleaning akan lebih siap menghadapi inspeksi pelabuhan dan memenuhi target EEXI atau CII yang ditetapkan IMO terkait intensitas karbon kapal.

SCM Underwaterwork: Mitra Hull Cleaning Ramah Lingkungan Anda

Jika Anda menyadari pentingnya hull cleaning, pertanyaan selanjutnya adalah: siapa penyedia jasa yang bisa dipercaya?

Jawabannya: SCM Underwaterwork.

Sebagai penyedia layanan underwater engineering dan hull cleaning profesional, SCM Underwaterwork memahami pentingnya kebersihan lambung kapal bukan hanya dari sisi teknis, tetapi juga dari sisi lingkungan dan efisiensi bahan bakar.

Keunggulan SCM Underwaterwork:

Teknologi Ramah Lingkungan

Menggunakan sistem brush cart robotic dan vakum penyaring limbah biofouling, sehingga tidak mencemari laut dan tetap menjaga ekosistem perairan.

Efisiensi Waktu dan Biaya

Pekerjaan bisa dilakukan di pelabuhan tanpa perlu dry docking. Hemat waktu, hemat biaya, dan kapal bisa langsung kembali beroperasi.

Tim Bersertifikat

SCM didukung oleh penyelam profesional bersertifikasi internasional yang terbiasa menangani berbagai jenis kapal, dari tugboat hingga kapal tanker.

Dokumentasi Lengkap

Laporan hasil pembersihan dilengkapi dengan foto dan video sebelum-sesudah, cocok untuk keperluan audit atau pelaporan ke lembaga klasifikasi kapal.

Jangkauan Nasional

Melayani pelabuhan-pelabuhan utama di Indonesia seperti Tanjung Priok, Batam, Surabaya, Makassar, Balikpapan, dan Belawan.

Estimasi Efek Hull Cleaning terhadap Emisi

Sebagai ilustrasi sederhana:

  • Sebuah kapal kargo 150 meter yang mengalami biofouling sedang, bisa mengalami kenaikan konsumsi bahan bakar hingga 8 ton per hari.
  • Jika dibersihkan, konsumsi bahan bakar bisa turun, dan emisi CO₂ bisa berkurang hingga 30 ton per minggu.

Ini bukan angka remeh, apalagi jika Anda mengelola armada dalam jumlah banyak atau rute pelayaran yang panjang. Dengan investasi hull cleaning rutin, Anda tidak hanya hemat bahan bakar, tetapi juga membantu bumi menjadi lebih sehat.

Bersih Lambung, Bersih Emisi, Hemat Operasi

Mengurangi emisi tidak selalu harus melalui investasi mahal dalam teknologi mesin atau bahan bakar alternatif. Kadang, solusi paling efektif justru dimulai dari pembersihan rutin bagian kapal yang sering tak terlihat lambungnya.

Dengan rutin melakukan hull cleaning bersama SCM Underwaterwork, Anda tidak hanya menjaga performa kapal tetap optimal, tetapi juga berkontribusi nyata terhadap pengurangan emisi karbon industri pelayaran.

Jangan tunggu sampai biofouling merusak efisiensi armada Anda.
Hubungi SCM Underwaterwork hari ini dan jadwalkan inspeksi awal secara gratis. Bersama kita bisa wujudkan pelayaran yang efisien, bersih, dan ramah lingkungan.