Dalam dunia industri maritim dan perkapalan, perawatan kapal adalah aspek yang sangat krusial. Tidak hanya untuk memastikan kapal tetap laik laut, tetapi juga untuk menjaga efisiensi operasional dan keselamatan seluruh awak.
Salah satu metode perawatan yang kini semakin populer adalah underwater repair atau perbaikan kapal yang dilakukan langsung di bawah permukaan air, tanpa perlu proses dry docking yang mahal dan memakan waktu.
Namun, meskipun lebih efisien dari segi biaya dan waktu, underwater repair juga memiliki beragam risiko teknis dan keselamatan yang perlu dipahami dengan baik.
Mari kita ulas secara lengkap berbagai risiko yang kerap muncul dalam underwater repair kapal laut, serta bagaimana layanan profesional seperti SCM Underwaterwork membantu meminimalkan risiko tersebut melalui prosedur kerja yang aman dan terstandar.
Apa Itu Underwater Repair?
Underwater repair adalah kegiatan perbaikan struktur kapal yang berada di bawah permukaan air, seperti lambung kapal, baling-baling, anoda pelindung, atau intake sistem. Perbaikan ini dilakukan oleh penyelam profesional menggunakan alat selam, welding tools, kamera bawah air, dan terkadang dibantu oleh ROV (Remotely Operated Vehicle).
Metode ini menjadi solusi praktis untuk menangani kerusakan ringan hingga menengah tanpa harus membawa kapal ke galangan atau menghentikan operasional sepenuhnya. Namun, di balik kemudahannya, underwater repair menyimpan sejumlah risiko yang tak boleh diabaikan.
Risiko-Risiko dalam Underwater Repair Kapal Laut
1. Risiko terhadap Keselamatan Penyelam
Penyelam yang bekerja di bawah kapal menghadapi tantangan lingkungan seperti:
- Arus laut kuat yang bisa menyeret penyelam.
- Visibilitas rendah yang menyulitkan orientasi.
- Suhu air ekstrem yang dapat menyebabkan hipotermia.
- Ruang sempit di bawah lambung kapal, meningkatkan risiko terjepit atau kehilangan arah.
- Potensi kecelakaan akibat pergerakan mesin kapal yang belum sepenuhnya mati.
Solusi SCM Underwaterwork:
Tim SCM hanya mengerahkan penyelam bersertifikasi IMCA/ADCI, dilengkapi prosedur keselamatan ketat, sistem komunikasi bawah air, serta supervisor di permukaan yang terus memantau kondisi penyelaman secara real-time.
2. Kesalahan Teknik dalam Perbaikan
Perbaikan di bawah air memiliki keterbatasan teknis dibanding di darat. Pengelasan bawah air (wet welding), misalnya, lebih sulit dikendalikan karena faktor tekanan air dan suhu. Kesalahan dalam pengelasan bisa menyebabkan:
- Retakan tidak sempurna.
- Sambungan lemah yang mudah rusak kembali.
- Korosi cepat akibat residu bahan kimia.
Solusi SCM Underwaterwork:
Dengan pengalaman bertahun-tahun dan peralatan khusus underwater welding, tim SCM mampu melakukan perbaikan struktural dengan hasil tahan lama. Semua hasil pekerjaan juga didokumentasikan dan diuji kelayakannya setelah pengerjaan selesai.
3. Kegagalan Peralatan Bawah Air
Peralatan seperti alat selam, alat ukur, kamera, hingga pengelasan memiliki risiko kegagalan fungsi saat berada di lingkungan bawah air. Jika tidak ditangani dengan benar, hal ini bisa mengganggu pekerjaan atau bahkan membahayakan tim selam.
Solusi SCM Underwaterwork:
SCM menggunakan peralatan khusus industri bawah laut yang sudah teruji dan dirawat rutin. Selain itu, selalu disiapkan unit cadangan agar pekerjaan tidak terhambat jika terjadi malfungsi.
4. Risiko Kontaminasi Lingkungan
Proses perbaikan kapal, terutama yang melibatkan pengelasan atau penggantian komponen, bisa menyebabkan kontaminasi air laut jika tidak dilakukan dengan hati-hati. Limbah logam, bahan kimia, atau serpihan plastik dapat merusak ekosistem laut sekitar.
Solusi SCM Underwaterwork:
SCM menerapkan sistem zero discharge saat melakukan perbaikan. Semua material sisa dikumpulkan dan diangkat ke permukaan untuk dibuang sesuai standar lingkungan. Hal ini menjadikan SCM sebagai salah satu penyedia jasa underwater repair yang ramah lingkungan.
5. Kegagalan Dokumentasi Teknis
Salah satu tujuan utama underwater repair adalah memastikan bahwa perbaikan dilakukan sesuai standar dan bisa dipertanggungjawabkan. Kegagalan dalam mendokumentasikan proses kerja, baik secara visual maupun teknis, dapat menghambat proses audit, klaim asuransi, atau sertifikasi ulang kapal.
Solusi SCM Underwaterwork:
SCM menyediakan laporan lengkap yang mencakup:
- Foto dan video pekerjaan sebelum–sesudah.
- Data pengukuran ketebalan material (thickness measurement).
- Formulir inspeksi visual diver dan rekomendasi teknis.
Laporan ini bisa disesuaikan dengan standar klasifikasi kapal seperti ABS, BV, atau DNV.
6. Risiko Gangguan Operasional Kapal
Walaupun tidak seintensif dry docking, pekerjaan bawah air bisa mengganggu operasional kapal jika tidak terkoordinasi dengan baik. Misalnya, proses perbaikan bisa menunda keberangkatan kapal atau mengganggu sistem navigasi sementara.
Solusi SCM Underwaterwork:
SCM selalu melakukan koordinasi teknis yang detail dengan operator kapal. Waktu kerja ditentukan berdasarkan jadwal sandar, cuaca, dan kebutuhan operasional klien agar tidak mengganggu bisnis utama mereka.
Mengapa Harus Memilih SCM Underwaterwork?
SCM Underwaterwork adalah penyedia jasa underwater inspection dan repair dengan pengalaman luas dalam proyek-proyek maritim di seluruh Indonesia. Dengan pendekatan profesional, tim SCM tidak hanya menyelesaikan masalah teknis di bawah laut, tapi juga mengelola risiko dengan sistem kerja yang aman, efisien, dan terdokumentasi dengan baik.
Keunggulan SCM:
- Penyelam bersertifikat IMCA & ADCI.
- Layanan lengkap: inspeksi, pengelasan, cleaning, dan instalasi.
- Didukung ROV dan peralatan selam berstandar internasional.
- Laporan kerja detail untuk audit dan klasifikasi kapal.
- Berpengalaman di pelabuhan besar, kilang lepas pantai, hingga PLTU.
Underwater repair kapal laut memang menawarkan efisiensi waktu dan biaya, tetapi tetap menyimpan tantangan tersendiri. Dengan memahami risiko-risiko yang mungkin terjadi, kita bisa lebih bijak dalam menentukan mitra kerja yang tepat.
Jika Anda membutuhkan layanan underwater repair yang aman, cepat, dan terpercaya, SCM Underwaterwork adalah pilihan ideal. Kami siap membantu menjaga kapal Anda tetap optimal tanpa harus naik ke darat.