Ketika berbicara tentang perawatan kapal, dua istilah yang sering muncul adalah hull cleaning dan antifouling paint. Keduanya memiliki tujuan utama yang sama, yaitu menjaga lambung kapal tetap bersih dan bebas dari biofouling—lapisan organisme laut seperti teritip, alga, dan bakteri yang menempel pada permukaan kapal. Namun, metode dan manfaat dari masing-masing teknik ini berbeda.
Apakah lebih baik memilih salah satu atau mengombinasikan keduanya? Mari kita bahas lebih dalam!
Apa Itu Hull Cleaning?
Hull cleaning atau pembersihan lambung kapal adalah proses menghilangkan biofouling yang telah menempel pada lambung kapal. Biofouling ini dapat menyebabkan peningkatan gesekan dengan air, yang pada akhirnya membuat kapal lebih boros bahan bakar dan kurang efisien dalam berlayar.
Metode Hull Cleaning
- Manual oleh penyelam – Menggunakan penyelam dengan peralatan khusus untuk membersihkan lambung kapal secara langsung di bawah air.
- Robot bawah air (ROV – Remotely Operated Vehicle) – Menggunakan robot yang dikendalikan dari jarak jauh untuk membersihkan permukaan kapal.
- Docking atau dry dock cleaning – Kapal diangkat ke daratan dan lambungnya dibersihkan secara menyeluruh sebelum kembali dioperasikan.
Keuntungan Hull Cleaning
✔ Mengembalikan efisiensi kapal secara langsung dengan mengurangi hambatan air. ✔ Menghemat bahan bakar hingga 10-30%. ✔ Meningkatkan kecepatan kapal tanpa perlu menambah tenaga mesin. ✔ Mengurangi emisi karbon akibat pembakaran bahan bakar yang lebih efisien. ✔ Mencegah penyebaran spesies laut invasif yang menempel pada lambung kapal.
Apa Itu Antifouling Paint?
Antifouling paint adalah jenis cat khusus yang diaplikasikan pada lambung kapal untuk mencegah organisme laut menempel. Cat ini mengandung bahan kimia aktif yang secara perlahan terlepas ke air, sehingga menghambat pertumbuhan biofouling.
Jenis Antifouling Paint
- Hard Antifouling Paint – Cocok untuk kapal yang beroperasi dengan kecepatan tinggi karena tahan lama dan tidak cepat terkikis.
- Self-Polishing Copolymer (SPC) Paint – Secara perlahan terkikis selama kapal berlayar, menjaga permukaan lambung tetap bersih lebih lama.
- Foul-Release Coating – Tidak menggunakan bahan kimia aktif, melainkan memiliki permukaan halus yang membuat organisme sulit menempel.
Keuntungan Antifouling Paint
✔ Memperlambat pertumbuhan biofouling sehingga kapal tetap bersih lebih lama. ✔ Mengurangi frekuensi hull cleaning yang diperlukan. ✔ Mengurangi hambatan air dan meningkatkan efisiensi bahan bakar. ✔ Melindungi lambung kapal dari korosi dan kerusakan akibat organisme laut. ✔ Beberapa jenis cat ramah lingkungan dan tidak beracun bagi ekosistem laut.
Hull Cleaning vs. Antifouling Paint: Mana yang Lebih Baik?
Banyak pemilik kapal sering bertanya apakah cukup menggunakan antifouling paint atau harus tetap melakukan hull cleaning. Jawabannya? Kombinasi keduanya adalah solusi terbaik!
Faktor | Hull Cleaning | Antifouling Paint |
Cara Kerja | Menghilangkan biofouling yang sudah menempel | Mencegah biofouling menempel sejak awal |
Frekuensi | Dilakukan secara berkala (setiap beberapa bulan) | Diperbarui setiap 1-5 tahun |
Efek pada Efisiensi | Meningkatkan efisiensi kapal setelah pembersihan | Menjaga efisiensi kapal dalam jangka panjang |
Biaya | Lebih rendah per pembersihan, tapi sering dilakukan | Biaya awal lebih tinggi, tapi lebih jarang diperlukan |
Dampak pada Lingkungan | Bisa menyebabkan pelepasan organisme ke laut | Beberapa jenis cat bisa beracun bagi lingkungan |
Mengapa Kombinasi Keduanya Ideal?
- Antifouling paint mengurangi pertumbuhan biofouling, sehingga lambung kapal tetap bersih lebih lama.
- Hull cleaning menghilangkan biofouling yang masih muncul, terutama jika cat mulai kehilangan efektivitasnya.
- Mengurangi kebutuhan penggunaan bahan kimia berlebihan, menjaga keseimbangan ekosistem laut.
- Meningkatkan efisiensi bahan bakar secara optimal, mengurangi pengeluaran operasional dalam jangka panjang.
Strategi Perawatan Lambung Kapal yang Efektif
Jika Anda ingin memastikan kapal tetap dalam kondisi prima, berikut adalah strategi yang bisa diterapkan:
- Aplikasikan antifouling paint berkualitas tinggi – Pilih jenis yang sesuai dengan pola pelayaran kapal Anda.
- Lakukan inspeksi lambung kapal secara berkala – Setiap 3-6 bulan, periksa apakah ada tanda-tanda biofouling yang mulai menempel.
- Jadwalkan hull cleaning secara rutin – Jangan tunggu sampai biofouling menumpuk terlalu tebal.
- Gunakan metode pembersihan yang ramah lingkungan – Hindari bahan kimia berbahaya yang bisa mencemari laut.
- Pastikan kapal beroperasi dengan kecepatan optimal – Biofouling lebih cepat menumpuk pada kapal yang sering diam atau berlayar dengan kecepatan rendah.
Hull cleaning dan antifouling paint bukanlah dua pilihan yang harus dipilih salah satu, tetapi justru merupakan kombinasi terbaik dalam menjaga performa kapal. Antifouling paint membantu mencegah pertumbuhan organisme laut, sedangkan hull cleaning membersihkan sisa-sisa biofouling yang tetap muncul.
Dengan menggabungkan keduanya, pemilik kapal bisa menikmati efisiensi bahan bakar yang maksimal, perawatan kapal yang lebih ekonomis, serta dampak lingkungan yang lebih terkendali.
Jadi, jika Anda ingin kapal tetap dalam kondisi terbaik dan menghemat biaya operasional dalam jangka panjang, jangan ragu untuk menginvestasikan waktu dan dana dalam strategi perawatan lambung kapal yang optimal. Dengan begitu, kapal Anda akan selalu siap berlayar dengan performa terbaik!
Buat kamu yang tertarik dengan jasa inspeksi kapal laut; kamu bisa menghubungi PT. SCM Indonesia dengan nomor hotline di +62821-3699-5923.